Prabowo Sikapi Serius Pernyataan Waketum Gerindra
Pojok Pos. Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus
Harimurti Yudhoyono (AHY), dikritik Waketum Partai Gerindra, Arief
Puyono karena belum pantas mendampingi Ketua
Umumnya, Prabowo Subianto, dalam pertarungan di Pilpres 2019. Arief menilai, AHY dipandang belum punya pengalaman di pemerintahan dan disebut hanya tentara biasa.
Hal ini ternyata disikapi serius oleh Prabowo. Dia pun menegur Arief, atas pernyataannya akan sosok AHY. Adapun surat teguran itu berbunyi sebagai berikut;
Saudara Arief Puyono saya sangat menyesal mendengar anda membuat komentar tentang rencana kita berkoalisi dengan partai Demokrat.
Pernyataan tersebut diluar wewenang anda dan sangat tidak memiliki dasar. Dalam Rakornas pertanggal 11 April 2018, sudah saya katakan bahwa bagi partai Gerindra dalam politik demi kepentingan yang lebih besar dan kepentingan negara tidak ada yang tidak mungkin.
Saya tidak menganggap saudara AHY seorang anak kecil, pengalaman beliau selama di TNI dan juga sekolah beliau di dalam dan luar negeri menunjukan beliau memiliki kapabilitas. Apapun yang terjadi kedepan ini jauh diluar wewenang anda karena sudah saya tegaskan beberapa kali, bahwa setiap pejabat hanya boleh berbicara di bidangnya masing – masing.
Masalah politik hanya satu pintu yaitu Ketua Dewan Pembina atau yang di tunjuk langsung oleh Ketua Dewan Pembina dan pada umumnya yang sering ditunjuk langsung adalah Sekretaris Jenderal Partai Gerindra.
Ini merupakan teguran, saya berharap anda dapat membuat statemen keterangan pers untuk mencabut pernyataan anda dan juga menyampaikan permohonan maaf kepada partai Demokrat. Saya minta anda juga berkonsultasi dengan Sekjen Partai Gerindra tentang hal ini, saya kira perlu ada pelurusan karena kita dalam tahap – tahap yang sangat penting dalam menyusun rencana – rencana penyelamatan Bangsa Indonesia.
Sekali lagi saya berharap kepatuhan dan loyalitas anda jika anda memang setia kepada partai Gerindra.
Jakarta, 23 Juli 2018
Prabowo Subianto
Ketua Dewan Pembina / Ketua Umum
Partai Gerakan Indonesia Raya
Umumnya, Prabowo Subianto, dalam pertarungan di Pilpres 2019. Arief menilai, AHY dipandang belum punya pengalaman di pemerintahan dan disebut hanya tentara biasa.
Hal ini ternyata disikapi serius oleh Prabowo. Dia pun menegur Arief, atas pernyataannya akan sosok AHY. Adapun surat teguran itu berbunyi sebagai berikut;
Saudara Arief Puyono saya sangat menyesal mendengar anda membuat komentar tentang rencana kita berkoalisi dengan partai Demokrat.
Pernyataan tersebut diluar wewenang anda dan sangat tidak memiliki dasar. Dalam Rakornas pertanggal 11 April 2018, sudah saya katakan bahwa bagi partai Gerindra dalam politik demi kepentingan yang lebih besar dan kepentingan negara tidak ada yang tidak mungkin.
Saya tidak menganggap saudara AHY seorang anak kecil, pengalaman beliau selama di TNI dan juga sekolah beliau di dalam dan luar negeri menunjukan beliau memiliki kapabilitas. Apapun yang terjadi kedepan ini jauh diluar wewenang anda karena sudah saya tegaskan beberapa kali, bahwa setiap pejabat hanya boleh berbicara di bidangnya masing – masing.
Masalah politik hanya satu pintu yaitu Ketua Dewan Pembina atau yang di tunjuk langsung oleh Ketua Dewan Pembina dan pada umumnya yang sering ditunjuk langsung adalah Sekretaris Jenderal Partai Gerindra.
Ini merupakan teguran, saya berharap anda dapat membuat statemen keterangan pers untuk mencabut pernyataan anda dan juga menyampaikan permohonan maaf kepada partai Demokrat. Saya minta anda juga berkonsultasi dengan Sekjen Partai Gerindra tentang hal ini, saya kira perlu ada pelurusan karena kita dalam tahap – tahap yang sangat penting dalam menyusun rencana – rencana penyelamatan Bangsa Indonesia.
Sekali lagi saya berharap kepatuhan dan loyalitas anda jika anda memang setia kepada partai Gerindra.
Jakarta, 23 Juli 2018
Prabowo Subianto
Ketua Dewan Pembina / Ketua Umum
Partai Gerakan Indonesia Raya
Comments
Post a Comment